Gelar Karpet Merah Buat Aguan, Istana Dalam Genggaman Taipan


Agung Sedayu Grup Sugianto Kusuma alias Aguan di Istana Kepresidenan atas undangan Presiden Jokowi mengindikasikan Istana sudah dikuasai cukong & taipan. Pasalnya, Aguan sudah dicekal Komisi Pemberantasan Korupsi. 

Opini itu diungkapkan pengamat politik Muslim Arbi Jumat, 23 September 2016. 

“Seharusnya Komisi Pemberantasan Korupsi langsung menjadikan Aguan pelaku. Ini justru Aguan hadir di Istana. Ini menunjukkan terhadap publik bahwa Aguan punyai
pengaruh di Istana,” tegas Muslim Arbi. 


 

Menurut Muslim, apabila beberapa orang bermasalah justru diberikan “karpet merah”, dengan cara politik sanggup dikatakan Istana telah jatuh. 

”Istana selayaknya steril dari beberapa orang yg bermasalah dengan cara hukum. Jika orang bermasalah hukum masuk Istana, dengan cara politik telah jatuh Istananya,”terang Muslim. 

Muslim mengaku pesimis penegakan hukum dapat maksimal jikalau Istana dikuasai para taipan & cukong. 

“Rakyat makin tidak yakin terhadap penegakan hukum di Indonesia. Komisi Pemberantasan Korupsi yg di inginkan memberantas korupsi justru menjadi media penguasa,”tutur Muslim. 

Diberitakan diawal mulanya, Presiden Joko  Widodo mengadakan jumpa bersama kalangan entrepreneur di Istana Negeri 22 September 2016 buat mensosialisasikan tax amnesty. Dalam pertemuan itu, Sugianto Kusuma alias Aguan Bos Agung Sedayu Grup pun diundang ke Istana.

0 Response to "Gelar Karpet Merah Buat Aguan, Istana Dalam Genggaman Taipan "

Posting Komentar